Rabu, 14 Maret 2012

arti sahabat


Luna, Satrya, Olive, Bondan dan Meta sedang duduk bergerombol bersama. Mereka mengobrol, bernyanyi sambil sesekali tertawa lantang, saling menjahili satu sama lain. Sungguh seperti sebuah keluarga yang harmonis.
Karena merasa iri hati, Lexa dan Tita yang tak mempunyai banyak teman datang untuk mengacaukan suasana.
Lexa : “Idih…!! suara pas-pasan aja sok mau nyanyi! Diem aja deh mendingan,” (dengan wajah menghina)
Bondan : “Eh.. suka-suka dong! Kayak suara kamu aja yang paling enak, KD kalah cempreng tuu!”
Semua anak di tempat itu tertawa keras, kecuali Lexa dan Tita yang rautnya berubah menjadi tak karuan. Bondan dan kawan-kawannya pun melanjutkan obrolan mereka lagi tanpa menghiraukan Lexa dan Tita.
Lexa dan Tita : (pergi meninggalkn tempat dengan wajah berlipat)
Bondan : “Hmm.. sorry fren, aku balik duluan ya? Ada janji buat latihan, maklum mau ada konser amal kecil-kecilan gitu..”
Meta : “Duh, sibuknya! Ya udah buruan berangkat, ati-ati!” (sambil melambai-lambaikan tangan)
Olive : “Waduh.. panggilan alam nih, aku ke toilet dulu yah..? (buru-buru meninggalkan anak-anak yang lain)
Luna : “Hmm, dateng lagi deh ‘langganannya’! Dasar gak berubah.. haha..”(menggeleng-gelengkan kepala)
Meta : “Hahaha, biasa lah, Na. Kalo nggak gitu, bukan Olive namanya,”
Luna : “Eh, haus nih.. minum es enak kali ya??”
Satrya : “Iya juga ya. Oke kalo gitu aku beli es dulu ya, tunggu di sini aja sama Meta,” (berlalu pergi meninggalkan Luna dan Meta)
Meta : “Na.. sebenernya beberapa bulan ini ada yang beda dari aku, aku udah nggak bisa nyembunyiin ini semua. Dan menurutku cuma kamu yang bisa jaga rahasia ini.”
Luna : “Rahasia? Cerita aja, Ta.. kita kan temenan udah lama. Lagian aku udah siap kok buat jadi pendengar yang baik,” (berusaha meyakinkan Meta)
Tanpa mereka sadari, Satrya berdiri di kejauhan dengan beberapa bungkus es di tangannya. Satrya melihat Luna dan Meta sedang asyik bercerita, dan mengurungkan niatnya untuk menghampiri mereka. Ia melamun. Dan saat tersadar dari lamunannya, ia menuju Meta dan Luna, dan tersentak ia terkejut mendengar ucapan Meta.
Meta : “Aku.. su—ka Bondan!!” (dengan terbata-bata)
Satrya : “Hah..?! Meta suka Bondan??” (berkata lirih)
Kebetulan Olive juga sudah datang.
Olive : “Hah?!” (datang tiba-tiba dan mendengar ucapan Meta yang membuatnya kesal)
Di saat itu pula pertengkaran terjadi.
Luna : “Eh, kalian udah pada balik!” (sambil tersenyum dengan sapaan halus)
Olive : “Ta.. serius kamu suka Bondan??”
Meta : “Hmm.. ngomong apa sih, kamu..? (pura-pura tidak tahu)
Olive : “Halah..!! gak usah bo’ong deh.. aku denger kok!” (dengan nada agak tinggi)
Luna : “Kamu salah denger, kali?” (berusaha menengahi)
Olive : “Ta, kayaknya kamu juga harus tahu! Aku suka ama Bondan udah lama banget, kamu nggak boleh gitu dong!! Kayak nggak ada yang lain aja?!” (marah-marah)
Satrya : “Heh udah diem semua!!” (berusaha menandingi nada tinggi Olive dan Meta)
Meta : “Oh gitu ya?! Berarti kamu tuh yang ngerebut gebetan temen sendiri, kamu aja yang naksir ama cowok laen, ngapain pake nyuruh aku??” (balik marah)
Keadaan semakin parah karena tidak ada yang mau mengalah.
Luna : “Udah, udah… jangan bertengkar cuma gara-gara masalah cowok!” (berusaha melerai)
Satrya : “Kita udah temenan lama, jangan sampai semua rusak cuma karena masalah sepele kayak gini!” (berkata paling bijak)
Olive : (meninggalkan teman-temannya dan pergi menyendiri)

Aaron dan Julio merupakan sahabat baik

Julio : Aaron, bisakah kau menolongku sedikit saja?
Aaron : Apa? Menolongmu? Kau pikir kau itu siapa yang harus aku tolong?
Julio : Kenapa dengan mu Aaron? Bukankah kita sahabat? Masa kau sudah lupa dengan itu?
Aaron : Sahabat? Maaf ya aku tidak punya sahabat seperti mu yang miskin. Aku hanya mau bersahabat dengan orang yang kaya.
Nuii : kenapa dengan kalian berdua? Sepertinya sedang bermasalah gitu.
Julio : Tidak ada apa-apa kok. Kita berdua baik-baik saja. Ya kan Aaron?
Aaron : Baik-baik saja? Gini ya Nui, tadi si miskin ini meminta bantuan ke aku. Tapi sayangnya aku tak ingin membantu orang seperti dia. Mana dia ngaku-ngaku sahabat aku lagi? Ogah deh.
..........( Julio pun pergi karena mendengar perkataan Aaron seperti itu )……….
Nuii : Jangan begitu Aaron. Bukannya kau dan Julio memang bersahabat dari kecil? Masa karna sekarang Julio dan keluarganya jatuh miskin, kau tidak mau lagi bersahabat dengannya. Bukannya saat-saat seperti ini kau bisa tunjukan ke dia, kalau kau memang sahabatnya. Bukan malah meninggalkannya.
Romario : Betul itu kata Nui. Seharusnya kau sekarang menyuport dia, bukan menghina dia seperti itu. Kasian kan dia.
Gerit : Betul itu. Sahabat seperti apa kau ini?
Aaron : Kalian pikir siapa kalian yang berani-berani menasehatiku? Sok baik! Terserah aku dong mau berbuat apa. Urus saja diri kalian masing-masing.
Romario : Kita bukannya bermaksud menasehati kamu atau sok baik. Tapi kita tidak mau persahabatan kamu dan Julio berakhir seperti ini.
Aaron : Halah itu bukan urusan ku dan juga kalian. ( Aaron pun langsung pulang )
Gerit : Setan apa yang merasuki anak itu? Bisa-bisanya dia berbuat begitu kepada Julio. Bukankah selama ini dia yang selalu saja membela-bela Julio ketika ada masalah?
Nuii : ya itu hanya dia yang tahu. Tapi satu hal yang akhirnya kita tahu, Aaron hanya mau berteman dengan orang yang Kaya.
Romario : Pantas saja.
Gerit : Pantas apanya?
Romario : sudahlah jangan dibahas lagi, mending kita pulang saja.
Nuii : betul itu.
Narator : keesokan harinya Mereka kembali masuk kesekolah seperti biasa, tetapi tidak dengan Julio. Hal ini pun terjadi selama 2 minggu berturut-turut. Pada akhirnya ketika mereka berempat sedang dalam perjalanan kesekolah, dengan tidak sengaja mereka bertemu dengan Julio di pinggir jalan yang sedang mencari barang bekas.
Nuii : Hey bukannya itu Julio?
Romario : ia benar itu Julio. Sedang ngapain dia? Bukannya masuk sekolah malah keliuran seperti itu.
Nuii : ia benar. (Nuii pun langsung menarik Aaron yang jalan di belakangnya dan sedang asyik dengan Iphone-nya) Liat itu? Apa yang sahabatmu lakukan?
Aaron : haha… Pasti sedang mengais-ngais sampah. Namanya juga orang miskin.
Gerit : Apaan sih. Ayo kita samperin saja dia.
Nuii : Julio, apa yang sedang kau lakukan? Kenapa kau tidak masuk 2 minggu ini?
Julio : (dengan Kaget) aku? Ya seperti yang kalian liat.
Aaron : aku bilang juga apa. Pasti dia sedang mengais-ngais sampah. Seperti tidak tahu saja kalian kerjaan orang miskin.
Romario : sudahlah Aaron, begitu-begitu Julio itu sahabatmu.
Nuii : Apa-apaan sih. Kenapa kau tidak masuk sekolah lagi Julio?
Julio : Begini, orang tua ku tidak punya uang untuk membiayai aku dan adikku untuk sekolah. Sedangkan adikku masih mau sekolah, jadi aku mengalah saja untuk adikku. Biar adikku yang sekolah dan aku membantu orang tua ku untuk menyambung hidup.
Gerit : Mulia betul hati mu sobat.
Aaron : haha. Mulia apanya? Dia cuma mau cari muka tahu? kalian ini gampang sekali dibodohi sama dia.
Julio : Tega sekali kau berkata begitu pada ku. Aku memang sekarang sudah miskin, tapi aku masih punya perasaan. Kalau kamu tidak mau bersahabat lagi dengan ku ya sudah itu tidak jadi masalah buat ku, tapi jangan kau hina aku dengan kata-katamu itu. Satu lagi, aku tidak pernah menyesal pernah berkenalan dengan mu. Tapi itu merupakan pembelajaran bagi ku. Terima kasih Aaron. (Julio pun lari secepat mungkin meninggalkan mereka berempat dengan perasaan yang bercampur aduk)
Nuii : sudah puas kau menyakiti dia? ingat Aaron, suatu hari nanti kau juga akan merasa apa yang Julio rasakan sekarang.
Gerit dan Romario : Betul itu.
Aaron : haha. Itu tidak mungkin. Keluarga ku tidak mungkin jatuh miskin seperti dia. Toh keluargaku memiliki banyak usaha yang menghasilkan banyak uang. Dan tidak akan habis untuk 5 generasi. Haha ( sambil tertawa Aaron pun jalan meninggalkan mereka bertiga)
Gerit : Sombong sekali itu anak. Semoga hidupnya baik-baik saja.
Nuii : ya semoga saja. Memang terkadang kita harus menyadari bahwa ada orang tertentu yang bisa tinggal dihati kita, namun tidak dalam kehidupan kita 
Romario : ya betul itu. Dan semoga suatu hari nanti kita bisa bertemu lagi dengan Julio.
……….( mereka bertiga akhrinya melanjutkan perjalan ke sekolah )……….
Narator : Hari itu merupakan hari terakhir mereka bertemu Julio. Dan ketika semuanya telah terjadi, Aaron pun merasakan apa yang dulu Julio rasakan. Keluarganya bangkrut karena ditipu oleh orang lain. Tapi sayangnya Aaron tidak terima dengan hidupnya yang miskin, dan ia beranggapan bahwa semua ini salah Julio.

Aaron and Julio is a good friend

Julio: Aaron, can you help me a little?

Aaron: What? Help you? Do you think that you who to me please?

Julio: What about you Aaron? Are not we friends? Times have you forgotten that?
Aaron: Friend? I'm sorry I did not have friends like you who are poor. I just want to make friends with rich people.
Nuii: why the two of you? It seems so troubled.
Julio: There's nothing really. We're both fine. Aaron is not it?
Aaron: All right? Gini Nui yes, the poor had to ask for help to me. But unfortunately I do not want to help people like him. Where he was admit-I admit friends again? Averse deh.
.......... (Julio was going to hear the words of Aaron like that) ..........
Nuii: Do not be so Aaron. Not that you and Julio's friends from childhood? Period because now Julio and his family impoverished, you do not want any more friendly to him. Rather than at times like this you can show it to him, if you're his friend. Rather than leaving it.
Romario: Yes it says Nui. You should now menyuport him, not insult him like that. He's too sad.
Gerit: Yes it is. What kind of friend are you?
Aaron: Do you think anyone of you who dare menasehatiku? Goody!It's up to me dong what to do. Mind yourselves respectively.
Romario: We do not intend to advise you or pretentious either. But we do not want your friendship and Julio end like this.
Aaron: Halah's of no concern to me and you. (Aaron went straight home)
Gerit: Satan what possessed him? How could he do that to Julio.Had not he always defended the Julio-defense when there is a problem?
Nuii: yes it is only he who knows. But one thing that finally we know, Aaron is only willing to make friends with people who are rich.
Romario: No wonder.
Gerit: No wonder what?
Romario: never mind do not be discussed again, mending our home.
Nuii: it's true.
Narrator: They went back the next day to go to school as usual, but not with Julio. This also occurred for 2 consecutive weeks. In the end when the four of them were on their way to school, by accident they met with Julio in the street who are looking for used goods.
Nuii: Hey Julio instead of it?
Romario: it is true that Julio. Was he doing? Instead of going to school instead keliuran like that.
Nuii: he was right. (Nuii Aaron was immediately attracted to the road behind him and was busy with his Iphone) Liat it? What did your friend do?
Aaron: haha ​​... Definitely was scavenging garbage. His name is also poor.
Gerit: What the hell is hell. Let's Samperin him.
Nuii: Julio, what are you doing? Why do not you go 2 this week?
Julio: (by Shocked) I? Yes as you clay.
Aaron: I told you so. He must scavenge garbage. Like the work you guys do not know any poor people.
Romario: Aaron never mind, so-so Julio's best friend.
Nuii: What the hell. Why do not you go to school anymore Julio?
Julio: Well, my parents had no money to pay for my sister and me to school. While my brother was going back to school, so I just give in to my sister. Let the school my sister and I helped my parents to make a living.
Gerit: Honor your heart right mate.
Aaron: haha. Glorious ass? He just want to find a face you know? you is easily fooled him.
Julio: How could you say that to me. I am poor now, but I still have feelings. If you do not want my friends again with ya have it not be a problem for me, but do you humble me with your words were. One more thing, I have never regretted never met you. But it is a learning for me. Thank you Aaron. (Julio was running as fast as possible leaving the four of them with mixed feelings)
Nuii:'re satisfied you've hurt him? Aaron recalled, one day you too will feel what you feel now Julio.
Gerit and Romario: Yes it is.
Aaron: haha. It is not possible. My family might not become poor like him. After all, my family has a lot of businesses that generate a lot of money. And will not run out for five generations. Haha (Aaron was laughing the three of them left the road)
Gerit: Arrogant once was a child. Hope life is fine.
Nuii: yes hopefully. 


Gerit: Honor your heart right mate.

Aaron: haha. Glorious ass? He just want to find a face you know? you is easily fooled him.
Julio: How could you say that to me. I am poor now, but I still have feelings. If you do not want my friends again with ya have it not be a problem for me, but do you humble me with your words were. One more thing, I have never regretted never met you. But it is a learning for me. Thank you Aaron. (Julio was running as fast as possible leaving the four of them with mixed feelings)
Nuii:'re satisfied you've hurt him? Aaron recalled, one day you too will feel what you feel now Julio.
Gerit and Romario: Yes it is.
Aaron: haha. It is not possible. My family might not become poor like him. After all, my family has a lot of businesses that generate a lot of money. And will not run out for five generations. Haha (Aaron was laughing the three of them left the road)
Gerit: Arrogant once was a child. Hope life is fine.
Nuii: yes hopefully. Indeed, sometimes we have to realize that there are certain people who can live our hearts, but not in our lives
Romario: yes it's true. And I hope someday we can meet again with Julio.
.......... (Three of them continue the journey to school akhrinya) ..........
Narrator: It is the last day they met Julio. And when it's happened, Aaron felt what I felt Julio. Her family went bankrupt because deceived by others. But unfortunately, Aaron did not accept the life of the poor, and he thinks that all this is wrong Julio. 

Contoh Surat Lamaran Pekerjaan untuk posisi sekertaris

contoh surat lamaran kerja 2012